Minggu, 18 Agustus 2013

Dream of Halmahera

DREAM OF HALMAHERA : Menata Kota-Kota di Propinsi Maluku Utara



1. Sofifi Kota Pemerintahan


Ibu kota pemerintahan di Sofifi menjadi Kota yang asri, jalan-jalan yang lebar ditutupi rimbun pohon hijau di sepanjang jalan, di sudut-sudut kota terdapat taman kota sebagai sarana olah raga, sekaligus sarana refreshing tanpa ada pengemis jalanan, kios-kios tertata rapi dalam satu ruang tersendiri yang tidak tercampur dengan areal taman, areal parkir yang luas. Dengan fasilitas hotspot gratis.

Perkantoran tertata rapi, aktif dan efisien, begitu pula sarana perizinan dan pengurusan surat-surat atau yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dalam satu wadah, sehingga tidak berbelit-belit. Semua urusan selesai dalam satu tempat dalam waktu yang singkat tanpa pungutan liar. Dengan pegawai yang ramah,santun dan murah senyum. Berpakaian tanpa pangkat-pangkat ala militer, malah bergaya professional selayaknya pelayanan perbankan. Tidak ada yang menanti dengan berdiri, semua antrian dalam duduk, dengan nomor yang telah diatur secara otomatis. Urusan pemerintahan mendapat apresiasi public dengan pelayanan tercepat, murah dan senang hati.

Begitu pula akses ke Ibu Kota pemerintahan di Propinsi. Dilalui dengan pemandangan yang indah dan nyaman. Sejak turun dari pesawat mendapatkan pelayanan angkutan dan sarana bandara yang nyaman, tidak crowded, dengan pemandangan yang indah. Dalam waktu dekat, selama masih menggunakan bandara Ternate, maka yang perlu dibenahi selain aspek lighting sistym di bandara, juga ruang tunggu dan ruang kedatangan. Tidak ada lagi,dakian anak tangga yang begitu banyak. Bepergian dan berdatangan disambut dengan belalai gajah yang menghantarkan sampai ke ruang transit, pengambilan bagasi dan ruang keluar. Dengan petunjuk yang terpampang jelas dalam bahasa internasional dan bahasa nasional, bila perlu dengan bahasa daerah pula.

Sampai dengan pada titik penyebarangan dengan kapal cepat atau speedboat yang menghubungkan pulau ternate dengan sofifi sebagai ibukota pemerintah propinsi. Pelabuhan ternate ditata sebagai tempat yang nyaman, tempat yang becek, parkiran yang sesak,ruang tunggu sebilah papan, tergantikan dengan jalan masuk dengan pintu gerbang berdiri kokoh, di dalamnya tertata areal parker yang luas, deretan ruang tunggu, café-café yang menemani penumpang menunggu, dengan areal terbuka yang luas menghadap laut, tersusun meja kursi tempat makan minum, di bawah payung lebar. Antrian speed atau kapal cepat dengan pilihan-pilihan yang sudah tetap lokasinya, sehingga menyesuaikan lokasi dan ruang tunggu.

Tentunya dengan harga tiket yang variatif namun tidak terlalu menganga. Begitu pula areal pelabuhan Sofifi, dengan tidak mengganggu pemukiman penduduk, terbangun sarana prasarana yang tertata rapih, sebagaimana di Ternate. Hal ini bisa dicontoh pelabuhan kapal cepat di Batam. Baik siang maupun malam, berfungsi dengan baik. Bahkan menjadi bagian dari pusat keramaian. Sehingga semua kedatangan atau bepergian berlangsung dengan nyaman.

Pada masa yang akan datang, bandara sudah harus berada di daratan Halmahera. Bandara Kuabang Kao menjadi alternatif untuk dikembangkan di daratan Halmahera, dengan skala nasional. Namun untuk penerbangan skala internasional sebagai pintu masuk dari luar negeri untuk kawasan pasifik, maka Bandara Morotai yang sudah memiliki 7 runway dapat dikembangkan dengan segala fasilitas dengan skala internasional. Sehingga penerbangan di seantero Halmahera (MalukuUtara) dapat dilakukan dengan pesawat feeder sebagai penyambung dari Morotai ke seluruh tempat tersebut. Morotai-Ternate,Morotai-Bacan dan seterusnya.

2. Morotai Kota Internasional

Dengan demikian, Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, dengan bandara berskala internasional akan melayani penerbangan, Morotai-Taipei Taiwan,Morotai-Jakarta, Morotai-Jepang dll, semua PP. dengan demikian, Morotai akan tumbuh hotel-hotel berskala internasional, padang golf, komplek perumahan berkelas internasional, Rumah Sakit berskala internasional, kampus-kampus dengan bahasa internasional. Sehingga Morotai menjadi etalase bagi Halmahera,dengan letak yang strategis di bibir pasifik. Menjadi pintu masuk ekonomi regional pasifik, sebagai pusat transaksi dan perbankan, sebagai kota bisnis,selayaknya Singapura di Barat. Maka, Morotai adalah Singapuranya kawasan timurIndonesia.

Sehingga setiap hari arus keluar masuk penumpang dan barang melaluiMorotai mencapai ratusan ribu bahkan jutaan penumpang, Morotai sudah dikelilingi oleh jaringan transportasi berbasis MRT, mass rapid transportation yang nyaman dan tersambung, berkelilingdan menuju satu tempat hanya dengan satu tiket dalam card yang otomatis. Di sana pula terdapat satu kawasan perikanan yang terintegrasi sehingga kapal-kapal besar bersandar di situ dengan berbagai macam bendera internasional. Kawasan ini disebut dengan Mega Minapolitan,sebagai pusat pengelolaan ikan yang berskala internasional. Pada kondisi tersebut, rakyat Morotai sudah berpendidikan tinggi yang terserap dalam industri-industri raksasa, bahkan sebagian dengan moda lahan menjadi kalangan pebisnis yang handal, dan dengan keahlian yang dimiliki menjadi bagian dari kalangan professional yang mengabdikan diri di semua bidang, baik itu perbankan, parisiwisata, akuntan, lawyer, tenaga medis dll.

3. Ternate, Tidore, Jailolo, Bacansebagai Kota Wisata.

Empat (4) kerajaan yang masih eksis hingga saat ini dengan keberadaan Sultan dan istananya, menjadi ikon bagi Halmahera (propinsi Maluku Utara), sehingga warisan budaya dan sejarah ditumbuhkan kembali, sebagaimana di Ternate dengan Legu Gam, dan jumatan dengan baju-baju bak jaman kerajaan dihidupkan kembali, sehingga menjadi unik dan hidup. Pada hari jumat kita dapat menyaksikan Kota Ternate selayaknya jaman para sultan di era kejayaannya jaman dulu, di mana para petinggi kesultanan bersama para sultan dan masyarakatnya berbondong-bondong menuju masjid dengan pakaian khas,berjubah panjang dengan penutup kepala yang khas. Hal ini akan menjadi destinasi wisata tersendiri. Sebagaimana Bali, tidak hanya karna keindahan ombak dan pasir putihnya yang menjadikan Bali dikenal dunia, tapi juga karna aspek adat dan budaya yang masih terjaga hingga kini yang menjadikannya sebagai tujuan wisata yang tak pernah sepi. Empat (4) kerajaan yang ada saat ini, juga menyimpan kekayaan adat istiadat yang begitu berlimpah, yang harus digali kembali dan dihidupkan sebagai bagian dari kekayaan adat istiadat dan khazanah budaya Moloku Kie Raha. Ditambah lagi dengan situs sejarah yang hingga kini masih ada, benteng-benteng yang menghadap laut. Peralatan-peralatan perang jaman portugis, jepang, belanda. Tentunya ini  semakin membuat daya tarik Moloku Kie Raha di mata dunia.

Jangan Lupa Like dan Follow Yah


0 komentar:

Posting Komentar