DREAM OF HALMAHERA : Menata Kota-Kota di Propinsi Maluku Utara
1. Sofifi Kota Pemerintahan
Ibu
kota pemerintahan di Sofifi menjadi Kota yang asri, jalan-jalan yang
lebar ditutupi rimbun pohon hijau di sepanjang jalan, di sudut-sudut
kota terdapat taman kota sebagai sarana olah raga, sekaligus sarana
refreshing tanpa ada pengemis jalanan, kios-kios tertata rapi dalam satu
ruang tersendiri yang tidak tercampur dengan areal taman, areal parkir
yang luas. Dengan fasilitas hotspot gratis.
Perkantoran
tertata rapi, aktif dan efisien, begitu pula sarana perizinan dan
pengurusan surat-surat atau yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat
dalam satu wadah, sehingga tidak berbelit-belit. Semua urusan selesai
dalam satu tempat dalam waktu yang singkat tanpa pungutan liar. Dengan
pegawai yang ramah,santun dan murah senyum. Berpakaian tanpa
pangkat-pangkat ala militer, malah bergaya professional selayaknya
pelayanan perbankan. Tidak ada yang menanti dengan berdiri, semua
antrian dalam duduk, dengan nomor yang telah diatur secara otomatis.
Urusan pemerintahan mendapat apresiasi public dengan pelayanan tercepat,
murah dan senang hati.
Begitu
pula akses ke Ibu Kota pemerintahan di Propinsi. Dilalui dengan
pemandangan yang indah dan nyaman. Sejak turun dari pesawat mendapatkan
pelayanan angkutan dan sarana bandara yang nyaman, tidak crowded, dengan
pemandangan yang indah. Dalam waktu dekat, selama masih menggunakan
bandara Ternate, maka yang perlu dibenahi selain aspek lighting sistym
di bandara, juga ruang tunggu dan ruang kedatangan. Tidak ada
lagi,dakian anak tangga yang begitu banyak. Bepergian dan berdatangan
disambut dengan belalai gajah yang menghantarkan sampai ke ruang
transit, pengambilan bagasi dan ruang keluar. Dengan petunjuk yang
terpampang jelas dalam bahasa internasional dan bahasa nasional, bila
perlu dengan bahasa daerah pula.
Sampai
dengan pada titik penyebarangan dengan kapal cepat atau speedboat yang
menghubungkan pulau ternate dengan sofifi sebagai ibukota pemerintah
propinsi. Pelabuhan ternate ditata sebagai tempat yang nyaman, tempat
yang becek, parkiran yang sesak,ruang tunggu sebilah papan, tergantikan
dengan jalan masuk dengan pintu gerbang berdiri kokoh, di dalamnya
tertata areal parker yang luas, deretan ruang tunggu, café-café yang
menemani penumpang menunggu, dengan areal terbuka yang luas menghadap
laut, tersusun meja kursi tempat makan minum, di bawah payung lebar.
Antrian speed atau kapal cepat dengan pilihan-pilihan yang sudah tetap
lokasinya, sehingga menyesuaikan lokasi dan ruang tunggu.
Tentunya
dengan harga tiket yang variatif namun tidak terlalu menganga. Begitu
pula areal pelabuhan Sofifi, dengan tidak mengganggu pemukiman penduduk,
terbangun sarana prasarana yang tertata rapih, sebagaimana di Ternate.
Hal ini bisa dicontoh pelabuhan kapal cepat di Batam. Baik siang maupun
malam, berfungsi dengan baik. Bahkan menjadi bagian dari pusat
keramaian. Sehingga semua kedatangan atau bepergian berlangsung dengan
nyaman.
Pada
masa yang akan datang, bandara sudah harus berada di daratan Halmahera.
Bandara Kuabang Kao menjadi alternatif untuk dikembangkan di daratan
Halmahera, dengan skala nasional. Namun untuk penerbangan skala
internasional sebagai pintu masuk dari luar negeri untuk kawasan
pasifik, maka Bandara Morotai yang sudah memiliki 7 runway dapat
dikembangkan dengan segala fasilitas dengan skala internasional.
Sehingga penerbangan di seantero Halmahera (MalukuUtara) dapat dilakukan
dengan pesawat feeder sebagai penyambung dari Morotai ke seluruh tempat
tersebut. Morotai-Ternate,Morotai-Bacan dan seterusnya.
2. Morotai Kota Internasional
Dengan
demikian, Morotai sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, dengan bandara
berskala internasional akan melayani penerbangan, Morotai-Taipei
Taiwan,Morotai-Jakarta, Morotai-Jepang dll, semua PP. dengan demikian,
Morotai akan tumbuh hotel-hotel berskala internasional, padang golf,
komplek perumahan berkelas internasional, Rumah Sakit berskala
internasional, kampus-kampus dengan bahasa internasional. Sehingga
Morotai menjadi etalase bagi Halmahera,dengan letak yang strategis di
bibir pasifik. Menjadi pintu masuk ekonomi regional pasifik, sebagai
pusat transaksi dan perbankan, sebagai kota bisnis,selayaknya Singapura
di Barat. Maka, Morotai adalah Singapuranya kawasan timurIndonesia.
Sehingga
setiap hari arus keluar masuk penumpang dan barang melaluiMorotai
mencapai ratusan ribu bahkan jutaan penumpang, Morotai sudah dikelilingi
oleh jaringan transportasi berbasis MRT, mass rapid transportation yang
nyaman dan tersambung, berkelilingdan menuju satu tempat hanya dengan
satu tiket dalam card yang otomatis. Di sana pula terdapat satu kawasan
perikanan yang terintegrasi sehingga kapal-kapal besar bersandar di situ
dengan berbagai macam bendera internasional. Kawasan ini disebut dengan
Mega Minapolitan,sebagai pusat pengelolaan ikan yang berskala
internasional. Pada kondisi tersebut, rakyat Morotai sudah berpendidikan
tinggi yang terserap dalam industri-industri raksasa, bahkan sebagian
dengan moda lahan menjadi kalangan pebisnis yang handal, dan dengan
keahlian yang dimiliki menjadi bagian dari kalangan professional yang
mengabdikan diri di semua bidang, baik itu perbankan, parisiwisata,
akuntan, lawyer, tenaga medis dll.
3. Ternate, Tidore, Jailolo, Bacansebagai Kota Wisata.
Empat
(4) kerajaan yang masih eksis hingga saat ini dengan keberadaan Sultan
dan istananya, menjadi ikon bagi Halmahera (propinsi Maluku Utara),
sehingga warisan budaya dan sejarah ditumbuhkan kembali, sebagaimana di
Ternate dengan Legu Gam, dan jumatan dengan baju-baju bak jaman kerajaan
dihidupkan kembali, sehingga menjadi unik dan hidup. Pada hari jumat
kita dapat menyaksikan Kota Ternate selayaknya jaman para sultan di era
kejayaannya jaman dulu, di mana para petinggi kesultanan bersama para
sultan dan masyarakatnya berbondong-bondong menuju masjid dengan pakaian
khas,berjubah panjang dengan penutup kepala yang khas. Hal ini akan
menjadi destinasi wisata tersendiri. Sebagaimana Bali, tidak hanya karna
keindahan ombak dan pasir putihnya yang menjadikan Bali dikenal dunia,
tapi juga karna aspek adat dan budaya yang masih terjaga hingga kini
yang menjadikannya sebagai tujuan wisata yang tak pernah sepi. Empat (4)
kerajaan yang ada saat ini, juga menyimpan kekayaan adat istiadat yang
begitu berlimpah, yang harus digali kembali dan dihidupkan sebagai
bagian dari kekayaan adat istiadat dan khazanah budaya Moloku Kie Raha.
Ditambah lagi dengan situs sejarah yang hingga kini masih ada,
benteng-benteng yang menghadap laut. Peralatan-peralatan perang jaman
portugis, jepang, belanda. Tentunya ini semakin membuat daya tarik
Moloku Kie Raha di mata dunia.
Jangan Lupa Like dan Follow Yah
0 komentar:
Posting Komentar